Sistem secara umum adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.Sistem
juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di
mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
🔻Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008:3) dalam
bukunya terbitan Elex Media Komputindo di Jakarta yang berjudul Designing
Information System, sistem dapat diartikan sebagai serangkaian
komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu.
🔻Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata
cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan
yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala
aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau
swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau
kesejahteraan.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem
ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara
mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai
alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya
untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:
- Belum ada pembagian kerja
- Pertukaran dengan sistem barter
- Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
- Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
- Bertumpu pada sektor agraris
- Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin
Kelebihan sistem ekonomi tradisional:
- Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
- Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
- Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung
bertindak jujur
Kelemahan sistem ekonomi tradisional:
- Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
- Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling
membutuhkan
- Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak
mencukupi kebutuhan
- Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia berdasarkan atas
demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk
semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi
di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai
“sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung
ciri-ciri positif sebagai berikut.
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap
kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
- Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara
diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.
Ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus
dihindarkan di antaranya sebagai berikut.
- Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan
eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
- Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi
bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi
di luar sektor negara.
- Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu
kelompok.
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana
negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan
ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith
(1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang
diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan
perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal;
- Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
- Harga barang ditentukan oleh permintaan dan
penawaran di pasar.
- Adanya persaingan bebas.
- Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
- Modal memegang peran penting.
- Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kelebihan sistem ekonomi liberal:
- Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang
diproduksi.
- Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
- Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
- Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Kelemahan sistem ekonomi liberal:
- Menimbulkan persaingan tidak sehat.
- Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
- Menimbulkan monopoli.
- Terdapat eksploitasi SDM.
- Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian
lingkungan.
4. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana
seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat
hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini
berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang
berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat
memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis/terpusat:
- Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
- Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
- Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
- Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
Kelebihan sistem ekonomi sosialis/terpusat:
- Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
- Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan
miskin.
- Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.
- Mudah melakukan pengendalian harga.
Kelemahan sistem ekonomi sosialis/terpusat:
- Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang
memiliki pilihan.
- Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
- Tidak terdapat kebebasan individu.
5. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem
liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan
pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan
peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan
masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan
perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi,
sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran (sosial dan liberal):
- Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
- Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
Kelebihan sistem ekonomi campuran (sosial dan liberal):
- Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
- Fluktuasi harga dapat lebih terkendali.
- Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.
Kekurangan sistem ekonomi campuran (sosial dan liberal):
- Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
- Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang
merugikan masyarakat.
Sistem ekonomi dan sistem politik dapat diibaratkan dengan
dua sisi mata uang yang berbeda dan saya setuju dengan pernyataan itu,
hubungan antara bidang ekonomi dan bidang politik tidak dapat dipisahkan.
Terlepas ekonomi terselip dalam setiap elemen kenegaraan, hubungan
ekonomi dan politik menjadi hal yang saling berkaitan satu sama
lain.
Contoh organisasi - organisasi yang kental dengan sistem
ekonomi seperti Bank, perusahaan, organisasi - organisasi kepentingan ataupun
kelompok kepentingan lainnya yang memiliki ketergantungan secara politis. Dan
bila kita masuk kepada ranah sistem politik yang kental seperti
permasalahan - permasalahan negara, kekuasaan, kewenangan, dan kehidupan public
yang dalam perjalanannyan tetap akan berkaitan dengan sistem ekonomi.
Ada 3 Konsep yang menempatkan politik yang berkaitan erat
dengan ilmu ekonomi yaitu seperti:
1. Politik sebagai pemerintahan
Dalam konsep ini jelas bahwa politik diletakkan sebagai
lembaga-lembaga atau institusi - institusi yang mengambil kebijakan strategis
guna membagun wilayah yang mencakup tataran Negara. Kajian ini bukan
hanya berbicara mengenai masalah organisasi pemerintahan, pembagian
kekuasaan tetapi juga masalah pembaguanan yang membutuhkan keterlibatan ekonomi
didalamnya.
2. Pemerintah sebagai Public
Dalam kajian ini kita diajak memasuki area - area yang
bersifat ekonomis yaitu urusan public seperti pemenuhan kebutuhan masyarakat
yang akan mempengaruhi kesejahteraraan masyarakat disuatu Negara. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya kepada
masyarakat, kebijakan pemerintah yang tepat akan membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat. Sangat terlihat sekali kaitan sistem ekonomi (kebutuhan masyarakat)
dan sistem politik (kebijakan pemerintah) dalam kajian ini.
3. Politik sebagai alokasi nilai oleh
pihak yang berwenang
Dalam kajian dalam bidang ini, politik dan ekonomi
mengiyakan metode alokasi. Bila dalam sudut pandang ekonomi mengenai kelangkaan
maka tidak terlepas dari sektor produksi dan hal ini berikatan erat dengan
politik yang memiliki kewenangan secara penuh kepada semisal distribusi SDA
untuk menangani kelangkaan disektor produksi.
Dari hal tersebut bahwasanya antara sistem ekonomi dan sistem politik sudah
menjadi hal yang lumrah untuk diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang
berbeda. karena dengan kebijakan salah satu hukum akan mempengaruhi laju
ekonomi. Begitupula dalam kajian sosial, sifat dan perilaku manusia sebagai
pelaku ekonom.
REFERENSI :
Buku: Soeherman, Bonnie & Pinontoan, Marion. 2008.
Designing Information System. Jakarta : Elex Media Komputindo.