GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Jumat, 28 April 2017

GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL


                    🔺🔻 GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Globalisasi merupakan suatu proses kegiatan diberbagai sektor, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Memasuki era globalisasi menimbulkan berbagai dampak di segala bidang. Mulai dari bidang sosial, budaya, teknologi, politik maupun dalam bidang ekonomi baik dampak positif maupun negatif. 
Dalam bidang ekonomi, adanya perdagangan internasional juga menunjukan perkembangan yang pesat. Pertukaran barang dan jasa pun seperti tidak memiliki batasan antar Negara, kemajuan teknologi membuat perdagangan internasional menjadi sangat mudah.
Dalam kaitannya dengan globalisasi, perdagangan internasional pun ikut terkena dampak, baik yang positif maupun yang negatif. Disini, dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris membuat semua orang bebas untuk berusaha dimana saja dan kapan saja.

Dampak Positif :
🔼Produksi global dapat ditingkatkan
🔼Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
🔼Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
🔼Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
🔼Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

Dampak Negatif :
🔽Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih bebas,    sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri.
🔽Dapat memperburuk neraca pembayaran.
🔽Sektor keuangan semakin tidak stabil.
🔽Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dengan mengetahui dampak globalisasi terhadap perdagangan internasional, baik negara maju maupun negara berkembang dapat meminimalisasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap pedagangan internasional yang akan mempengaruhi pula perekonomian negara tersebut.
             🔺🔻 DOLLAR SEBAGAI STANDAR PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Dahulu US sering mencetak uang dan menyuplai uang ke negara-negara di dunia dalam misi membantu perekonomian negara negara yang terkena dampak perang dunia ke 2. Disinilah awalnya US Dollar terdistribusi dan menyebar di negara-negara di dunia. 

Namun pada suatu waktu akhirnya US menyadari bahwa uang yang telah mereka cetak sudah melebihi cadangan emas mereka punya, misalnya US sudah mencetak 500 uang tapi sebenarnya US hanya punya 100 emas tentunya tidak cukup sebagai backup. Karena US telah terlanjur mencetak banyak uang dan menyebarnya, pada akhirnya US Dollar dilepas dari nilai emas dan dibiarkan mengambang bebas. Inilah yang di zaman sekarang disebut dengan Fiat Money dimana uang yang dicetak sama sekali tak dijamin apapun. 
Seiring berjalannya waktu, nilai US Dollar ternyata terus stabil dan cenderung menguat sejalan dengan menguatnya perekonomian US. Negara-negara bantuan US juga dapat membangun negaranya dan semakin nyaman melakukan perdagangan dengan menggunakan US Dollar, walaupun pada akhirnya setelah kondisi negara-negara tersebut pulih, mereka mulai mencetak uang mereka sendiri.

Namun walaupun pada akhirnya negara-negara di dunia telah memiliki mata uang sendiri namun mereka masih terus menggunakan US Dollar, karena mereka tahu ketersediaan US Dollar untuk melayani dunia dan juga orang-orang di dunia masih mempercayainya bahkan sampai saat ini. Perjalanan US Dollar menjadi mata uang dunia tentu tidak berjalan mulus-mulus saja. Pada suatu waktu banyak negara mulai melakukan konversi sebagian Cadangan Devisanya misalnya kedalam EURO. Negara2 di dunia boleh saja melepaskan US Dollarnya dan mengantinya dengan Euro
           🔺🔻 EURO MENGGANTIKAN US DOLLAR SEBAGAI MATA UANG DUNIA

Terkait potensial atau tidaknya Euro menjadi mata uang alternatif dalam sistem moneter internasional menggantikan Dolar AS setidaknya dapat ditinjau dalam dua sisi. Pertama, secara ekonomi mata uang ini memiliki kapasitas yang cukup besar untuk menduduki posisi terdepan dalam siklus perdagangan, investasi, dan perekonomian internasional. Secara internal, nilai tukar Euro yang begitu kuat setidaknya mampu mendorong para investor untuk memperbanyak investasinya. Perihal keberhasilan cost and benefit Euro pun telah banyak dirasakan oleh beberapa negara Eropa yang mampu mencapai tingkat ekonomi yang relatif stabil dan pertumbuhan yang kompetitif meskipun diantaranya masih harus menyesuaikan. Dapat dikatakan, secara idealnya kriteria konvergensi yang ditetapkan dalam European Monetary System (EMS) menjadi peluang yang cukup inovatif jika mampu diterapkan secara internasional.

Kedua, secara politis, banyak pihak yang meragukan bahwa Euro mampu menjadi mata uang alternatif menggantikan Dolar AS. Pencarian mata uang alternatif dalam sistem moneter internasional tidak hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis, namun faktor politis akan tetap menjadi kekuatan dan legalitas dalam hubungan ekonomi politik. Hal tersebut telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam teori politik keuangan internasional keberadaan uang tidak hanya dianggap sebagai alat tukar dalam kepentingan ekonomi semata, namun sebagai alat untuk membentuk hegemoni yang pada akhirnya sangat penting untuk mengendalikan interaksi antara struktur-struktur politik. Dalam hal ini yang diperlukan adalah political will dari negara atau komunitas pemilik mata uang.

Namun, sampai saat ini tidak ada deklarasi secara ekspresif dari Uni Eropa bahwa Euro akan dinobatkan menjadi mata uang global sebagai tandingan Dolar AS. Pada dasarnya pencanangan Euro sebagai mata uang bersama Uni Eropa hanya dianggap sebagai respon terhadap ketidakstabilan sistem moneter internasional dalam lingkup regional. banyak pihak yang memimpikan Euro mampu mengambil peran lebih jauh dalam isu-isu internasional. Namun yang justru menjadi hambatan adalah sistem manajerial dan political will dari Uni Eropa sendiri. Selama ini Uni Eropa lebih sibuk membangun dan menguatkan manajemen Euro secara internal dan mengatasi kasus-kasus kegagalan penerapan EMS di beberapa negara anggota dari pada mempersiapkan sistem manajerial baru bagi Euro untuk diberlakukan secara global. Oleh karena itu, Uni Eropa sendiri memang belum cukup siap untuk dinobatkan sebagai hegemon sistem moneter internasional menggantikan AS dengan Dolar yang masih begitu kuat dipercaya dunia sebagai mata uang global.
                          🔺🔻 PROSPEK RUPIAH UNTUK DAPAT MENDUNIA

Untuk jangka pendek mungkin Rupiah belum bisa berbuat apa-apa Karena Menjadi mata uang internasional wajib memiliki jumlah uang yang banyak karena akan dipakai di seluruh dunia. Kemudian pada poin berikutnya harus juga bisa menjaga kepercayaan dunia pada uang tersebut. Dengan menimbang syarat ini, tentu pemilik mata uang internasional haruslah negara yang kuat. Tidak hanya kuat ekonomi tapi juga kuat secara keaman politik negaranya, tapi tidak menutup kemungkinan kelak Rupiah bisa menjadi mata uang dunia, asalkan ada peningkatan dan kestabilan kesejahteraan ekonomi serta didukung oleh kemajuan negara dan SDM yang ada di dalamnya.dan semua itu bisa terlaksana jika ada komitmen dan dukungan dari semua komponen bangsa.

REFERENSI : 
http://go-one-go.blogspot.co.id/2010/09/memimpikan-euro-sebagai-mata-uang.html



0 komentar :

Posting Komentar