🔽🔼 APA ITU FINTECH ?
Financial
technology/FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi
moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah
uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran
yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.
🔽🔼 SEJARAH FINANCIAL TECHNOLOGY
FinTech pertama kali muncul diawali
dengan kemajuan teknologi industri. Perkembangan komputer beserta jaringan
internet di tahun 1966 membuka peluang besar bagi para pengusaha finansial
untuk mengembangkan bisnis secara global.
Di era 80án, bank mulai menggunakan
sistem pencatatan data yang mudah diakses melalui jaringan komputer. Dari
sinilah, cikal bakal FinTech dimulai dengan munculnya pula back
office bank beserta fasilitas permodalan lainnya. Pada tahun 1982, E-Trade
membawa FinTech menuju arah yang lebih baik dengan mengizinkan sistem perbankan
secara elektronik untuk investor. Model finansial ini semakin ramai digunakan
berkat pertumbuhannya pada 1990. Salah satunya karena saham online yang
dapat memudahkan investor untuk menanamkan modal.
Tahun 1998 adalah masa ketika bank
mulai mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. FinTech pun
menjadi primadona di masyarakat luas. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda
dengan metode pembayaran konvensional membuat perkembangan FinTech semakin
gencar. Layanan finansial yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi
dan software dapat dengan mudah diraih dengan FinTech.
🔼🔽 JENIS JENIS FINANCIAL TECHNOLOGY
⥤ Crowdfunding dan Peer-to-Peer Lending
Marketplace yang mempertemukan
orang yang ingin mengajukan pinjaman dengan orang yang bersedia memberikan
pinjaman. Sama seperti yang dilakukan oleh Investree sebagai
pionir peer-to-peer (P2P) lending marketplace. Investree dan mayoritas
portal P2P lending lainnya menjadikan proses pinjam meminjam menjadi
lebih simpel karena prosedurnya yang tidak berbelit-belit—dapat diselesaikan
dalam waktu kurang dari seminggu—dan lebih terjangkau. Di akhir prosesnya,
peminjam mendapatkan pinjaman berbunga kompetitif sedangkan pemberi pinjaman
memperoleh pengembalian berupa pokok pinjaman dan bunga dari dana yang
dipinjamkannya.
⥤ Market Aggregator
Portal yang mengumpulkan dan
mengoleksi berbagai informasi pilihan layanan keuangan untuk disajikan kepada pengguna.
Informasi tersebut kemudian dapat dibandingkan untuk menentukan produk keuangan
terbaik mulai dari kartu kredit, kredit, asuransi, hingga investasi. Sebagai
contoh, saat ini Anda sedang mencari produk kartu kredit dengan persyaratan
tertentu. Dengan mengakses dan membandingkan informasi melalui portal market
aggregator, Anda bisa mempelajari kelebihan dan kekurangan setiap produk dan
memilih kartu kredit yang paling sesuai dengan persyaratan Anda.
⥤ Manajemen Risiko dan Investasi
Dengan fintech jenis ini,
Anda akan dibantu untuk mengetahui situasi-kondisi keuangan Anda serta
melakukan perencanaan keuangan secara mudah dan cepat. Cukup mengandalkan smartphone,
Anda tinggal mengisi data-data yang diminta untuk mengetahui rencana keuangan
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
⥤ Payment, Clearing, dan Settlement
Memberikan layanan sistem
pembayaran baik yang diselenggarakan oleh industri perbankan maupun BI seperti
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional BI
(SKNBI), hingga BI Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), portal ini
ada untuk menyederhanakan proses transaksi online.
🔼🔽 META ANALYSIS
Penulis
|
Judul
Penelitian
|
Tahun
|
Variabel
|
Metode
|
Hasil
|
Evi Yani, Ade Fitria Lestari, Hilda Amalia, Ari Puspita
|
Pengaruh Internet Banking Terhadap Minat Nasabah Dalam Bertransaksi
Dengan Technology Acceptance Model
|
2018
|
Variabel Input : Internet Banking
Variabel Output:
Cara bertransaksi nasabah Bank BRI KCP Unit Jagakarsa
|
Metode Pengumpulan Data : Observasi, Wawancara,
Metode Analisis Data :
Uji distribusi normal, Uji linearitas, Analisa regresi sederhana
|
Secara parsial menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan positif
persepsi kemanfaatan pengguna terhadap persepsi kemudahan penggunaan internet
banking bagi para nasabah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
persepsi kemanfaatan penggunaan internet memiliki pengaruh secara langsung
terhadap persepsi kemudahan penggunaan internet dalam bertransaksi bagi
nfasabah Bank BRI KCP Unit Jagakarsa. Semakin banyak manfaat yang dirasakan
para nasabah, maka akan mempengaruhi rasa kemudahan bagi nasabah setiap
bertransaksi menggunakan internet banking.
|
Chitra Laksmi Rithmaya
|
Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kemanfaatan, Sikap, Risiko dan Fitur
layanan terhadap minat ulang nasabah Bank BCA dalam menggunakan Initernet
Banking
|
2016
|
Variabel Input :
Kemudahan Penggunaan (X1), Kemanfaatan (X2), Sikap penggunaan (X3),
Resiko (X4), Fitur layanan (X5)
Variabel Output:
Minat ulang nasabah Bank BCA dalam menggunakan Internet Banking
|
Kuantitatif dengan kuesioner
|
Kemudahan Penggunaan (X1), Kemanfaatan (X2), Sikap (X3), Risiko (X4),
dan Fitur layanan (X5) berpengaruh signifikan terhadap minat ulang nasabah
dalam menggunakan internet banking.
|
Kartika Anggraeni,
Dominica A.Widyastuti
|
Pengaruh Kemudahan (Perceives ease of use) terhadap minat ulang
Penggunaan Aplikasi Mobile Banking Jenius
|
2017
|
Variabel Input : Kemudahan
Variabel Output: Minat Ulang Penggunaan
|
Kuatitatif
|
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kemudahan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap minat ulang penggunaan mobile banking Jenius.
|
Komang Tri Werthi, Ni Luh Ayu Cherylinda Khrisdayanti
|
Pengaruh Data Keuangan dan Non Keuangan pada nilai Perusahaan (Studi
kasus pada Startup Patriat)
|
2017
|
Variabel Input:
Startup Patriat
Variabel Output :
Nilai Perusahaan pada
Data Keuangan dan Non Keuangan
|
Analisis Kuantitatif : Laporan Keuangan
Analisis Kualitatif:
menganalisis faktor–faktor non keuangan yang menentukan nilai
perusahaan
|
Jika dilihat dari jenis nilai perusahaan, Patriat termasuk dalam nilai
perusahaan kelangsungan usaha, yang jika dijual sebagai operasi usaha yang
berlanjut. Setelah dibuatkan projeksi laporan keuangan selama 5 tahun kedepan
bahwa Startup Patriat mempunyai valuasi sebesar Rp. 144,201,529. 3. Faktor
–faktor yang mempengaruhi valuasi Patriat yaitu faktor keuangan yang dapat
dilihat dari proyeksi laporan laba rugi dan analisis rasio profitabilitas.
Walaupun baru berjalan selama 1 tahun tetapi proyeksi untuk tahun-tahun
berikutnya sangat bagus, karena bisa dipastikan pendapatan Patriat akan terus
meningkat setiap tahunnya.
|
Ramon Adianto Djunanto, Frederik Samuel Papilaya
|
Analisis Kepuasan Penerimaan Pengguna Akhir Sistem Branch Delivery
System (BDS) pada layanan Teller Cash Recycler (TCR) menggunakan End User
Computing Satisfaction (EUCS) dan ISO/IEC 12207:2008 pada Perusahaan Bank di
Indonesia
|
2018
|
Variabel Input:
EUCS
Variabel Output: TCR, BDS
|
Kuantitatif dengan kuesioner
|
EUCS dapat digunakan dalam mengidentifikasi tingkat kepuasan pengguna
sistem terhadap sistem BDS yang ada pada perusahaan bank swasta di Indonesia.
Penggunaan EUCS memberikan dampak yang positif dalam mengukur tingkat kinerja
sistem dalam penggunaannya. Selain itu EUCS juga memetakan permasalahan yang
ada untuk menentukan indikator yang digunakan dalam melihat tingkat kepuasan
pengguna terhadap suatu sistem. Pengkuran indikator kepuasan terhadap sistem
diharapkan untuk menggambarkan pemetaan indikator kepuasan penggunaan sistem
yang ada dengan disertai berupa rekomendasi
|
- KESIMPULAN
Sumber:
- https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx (diakses pada 20/10/18)
- https://blog.danabijak.com/sejarah-dan-perkembangan-fintech/ (diakses pada 20/10/18)
- https://www.investree.id/blog/peer-to-peer-lending/fintech-menurut-bank-indonesia-kenali-jenis-dan-manfaatnya (diakses pada 20/10/18)